Bang. Lu bener bener dapet output nya, sesuai sama Judulnya “MEMAHAMI 1998” tidak menyudutkan. Tp bener bener jelasin runtutan nya, sampai pecahnya Amarah Masyarakat dan bener bener curahin Semangatnya dan ngasih bukti cintanya itu Abang abangan mahasiswa di tahun 97-98 buat INDONESIA. Pembahasan disini gk mencari Balck sheep nya, gk memojokkan Elite politiknya. Dan benar benar fokuss sama rentetan Kejadiannya. Gua dapet banyak sudut pandang dari masa itu, dan dengan realita masyarakat dan mahasiswa skrng.

Yg abis dari huru hara revisi uu tni ke sini cungg

" silahkan demo , tapi jangan coba coba menurunkan merah putih tanpa upacara bendera " sangat mengena sekali kalimat itu.

Setelah '98 sampe awal tahun 2000an kondisi di Jkt suram bgt.

Sangat ingat kejadian 1998,,

menurut gue sebenernya krisis 1997-1998 itu kayak siklus alami yang emang harus terjadi buat "membersihkan" sistem ekonomi dan politik Indonesia yang udah busuk dari dalam. Jadi, kalo nggak ada krisis itu, mungkin aja kita masih ada di bawah bayang-bayang pemerintahan otoriter yang stagnan, dan masyarakat bakal terus hidup dalam "kebohongan ekonomi" yang diciptakan oleh elite yang cuma mikirin diri sendiri.Bayangin aja, kalo semuanya berjalan mulus tanpa krisis, siapa yang berani ngebongkar semua kebusukan KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme)? Siapa yang mau ngelawan sistem yang udah terbiasa bikin yang kaya makin kaya dan yang miskin makin tertindas? Jadi, gue ngeliat krisis ini bukan cuma sebagai "bencana," tapi juga kayak proses alami evolusi sosial-politik. Ibaratnya, lo nggak bisa tumbuh kalo nggak hancurin dulu tembok-tembok yang nahan lo buat berkembang.Nah, ini yang bikin gue mikir kalo kadang "kehancuran" itu bukan hal buruk, tapi bagian dari siklus yang bikin kita belajar dan bangkit dengan cara yang lebih kuat dan lebih adaptif.

Tahun 1998 merupakan tahun yang penuh gejolak dan perubahan besar di Indonesia, ditandai dengan beberapa peristiwa penting:

Saya masih ingat persis, ketika Peristiwa '98. Kala itu keluarga kami tinggal di bekasi. Pada saat peristiwa chaos memuncak di hari itu Papa saya memutuskan kembali kerumah di jam 10 pagi dan tidak jadi ngantor ke Jakarta, karna jakarta sedang dalam keadaan darurat. Waktu itu saya baru umur 5 tahun, tiba tiba orang tua setiap hari berpesan mengingatkan supaya jangan main jauh jauh karna lagi banyak kerusuhan. Terus di sekitar komplek rumah banyak drum drum kaleng besar yang disusun untuk membuat barikade penjagaan komplek yang dilakukan warga secara mandiri agar kerusuhan tidak bisa masuk kesana. Dirumah kami mulai banyak persediaan kebutuhan ookok untuk menghadapi krisis, kami membeli stock mie instan hingga 3 kardus disusul bahan sembako lainnya. Sangat luar biasa keadaan mencekam kala itu, bahkan diumur saya yang 5 tahun saat itu, saya tidak pernah lupa betapa mencekamnya situasi saat itu. Entah berapa kali harus melewati malam yang gelap karna mayoritas listrik dikomplek kami sengaja dipadamkan, agar tidak mengundang para perusuh penjarahan mendekati kami. Hingga saya melihat dengan jelas momen pidato pengunduran diri sang presiden di TV kala itu. Terimakasih untuk konten yang luar biasa ini, dan terimakasih juga untuk para pejuang reformasi. Semoga Indonesia selalu dalam lindungan Allah SWT.

sampai skg trisakti ttp jadi kampus mahal dan kampus kelas menengah atas, tp juga dihormati di area demonstrasi. kalau ada mahasiswa trisakti bergabung demo, langsung dibukakan jalan

sangat kelihatan sekali pemilik chanel ini adalah orang cerdas. penyampaian kata nya sangat lugas dan enak didengar

1997/1998 hanyalah penghujung dr perjuangan panjang aktivist anti Soeharto. Th 1986 saya mahasiswa yg berinteraksi dg para aktivist di forum2 diskusi. 1990an saya jurnalist. 1994 awal saya kerja di lembaga pembangunan yg memungkinkan utk bepergian ke berbagai pulau. Saya juga masih berpartisipasi dlm forum aktivist sampai saat reformasi. Sbg intro film ini harusnya ttg profil singkat rejim Orba, Soeharto, keluarga dan kroni yg otoriter, menindas, sangat korup yg menyebabkan perlawanan itu. Krisis moneter hanya kasus beli yg meledakkan perlawanan yg panjang. Tapi film ini bagus, saya terharu mengenang masa2 itu.

Saya masih ingat betul peristiwa 1998 ini. Saya tinggal di meruya jakarta barat dulu, papa saya yang bekerja di developer perumahan milik cina di PHK, pulang kerja kaca depan mobil papa hancur, mama sempat menjual baju2 miliknya karena tidak punya uang lagi, penjarahan toko2 milik cina dekat rumah (kakak saya ikut2an menjarah dan membawa pulang galon air, mama saya langsung marah suruh kembalikan), semua pintu2 di toko ditulis milik pribumi agar tidak dijarah, terjadi pembakaran supermarket paling terkenal dekat rumah saya waktu itu namanya Jameson.

Sebenarnya itu terjadi saat ini.. Krisis moral,krisis ekonomi.. Hanya saja zaman skrg di sebar buzzer menyesatkan yg slalu puji2 dan bilang Indonesia baik2 saja,dan yg akan membenarkan smua tingkah mulyono dan kelompoknya,

terimakasih bang udah ngebahas ini, sebagai gen z yang kurang "memahami" kejadian 98 ini gue jadi ngrti perjuangan mahasiswa kala itu, jujur terharu dan bangga banget, rest in peace buat korban dari kedua belah pihak